Belajar Al-Qur’an, Cari Guru yang Tepat
- 17 Juni 2023
- Masjid Suciati Saliman
- Khutbah
- 122 views
Ditulis oleh: Mohammad Yazid
Murid membutuhkan guru dan ustadz yang diikuti secara pasti agar mereka menunjukkannya ke jalan yang lurus, karena jalan agama itu tersembunyi, sedangkan jalan-jalan setan banyak dan tampak. Barang siapa yang tidak mempunyai guru yang memberi petunjuk, maka setan pasti menuntunnya ke jalannya.
(Imam Al Ghazali)
Perkataan Imam Al-Ghazali tersebut menyadarkan kita bahwa peranan guru dalam proses menuntut ilmu sangatlah penting. Guru tidak hanya memberikan arahan, melainkan juga menjadi teladan dalam bersikap serta pembentukan karakter yang berakhlak. Termasuk ketika belajar ilmu agama, terutama Al-Qur’an yang menjadi pedoman bagi manusia. Keberadaan guru dalam mempelajari kitab mulia ini menjadi hal utama untuk menghindari kecacatan bacaan.
Pembahasan khutbah yang berjudul “Ahli Qur’an Sebagai Pengukuhan Sanad Bacaan,” menjelaskan bahwa Al-Qur’an merupakan anugerah yang tak ternilai harganya. Mempelajarinya membutuhkan guru yang bersanad.
Berikut lampiran teks khutbah Jumat. Semoga bermanfaat!
Khutbah 1
الْحَمْدُ لله الَّذِي أَنْزَلَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ البيانَ، وَفَضَّلَ اللهُ بِتَجْوِيْدِ الْقُرْآنِ وَأَفْصَحِاا للسا ن وَجَوَّدَ لِمَنَ أَخَذَ الْقُرْآنَ قَبْلَ الشُّرُوْعِ مِنَ الْآيَاتِ الْقُرْآنِ، أَشْهَدُ أَنْ لا إله إلا اللهُ وَحْدَهُ لاشَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سيدُالْخُلُقِ الْأَنَامِ، الصلاة وَالسَّلَامُ عَلَى نَبِيِّهِ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الْمُطَهِّرِينَ الآبدين وَآخِرِ الزَّمَانِ ، أَمَّا بَعْدُ فيا أيها الْحَاضِرُوْنَ، أَوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا ، قَالَ اللهُ تَعَالَى فَاسْأَلُواْ أَهْلَ الذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ
Jemaah sholat Jumat yang dirahmati Allah
Al-Qur’an merupakan wahyu Allah yang tidak ada bandingannya. Ia menjadi sumber pedoman hidup bagi manusia. Berbicara tentang sudut pandang keilmuan, Al-Qur’an membahas kehidupan manusia secara komprehensif. Mulai dari awal mula penciptaannya hingga akhir kehidupan di bumi. Namun, bukti kecintaan Sang Khalik adalah dijadikan-Nya Al-Qur’an sebagai pedoman supaya manusia bisa selamat dari siksa api neraka. Bukan hanya itu, Al-Qur’an pun membahas tentang karakter kepribadian manusia.
Al-Qur’an menjadi anugerah bagi seluruh umat manusia, sebab Allah SWT menciptakan alam semesta beserta isinya tidak dibiarkan begitu saja. Semua dicukupi dan diberikan bekal hidup untuk beribadah kepada-Nya. Tentu berbeda dengan karya manusia, setelah dirancang, seringkali ditinggalkan begitu saja. Ingatlah bahwa segala sesuatu yang kita tinggalkan di dunia ini pasti akan menjadi sampah, kecuali Al-Qur’an. Bahkan jika kita meninggalkan Al-Qur’an, maka sejatinya kitalah yang akan menjadi sampah.
Proses diturunkannya Al-Qur’an tidak sekaligus, melainkan berangsur-angsur. Al-Qur’an pertama kali diturunkan pada saat Baginda Nabi melakukan takhassus atau beribadah khusus di malam hari. Pada malam itu, Malaikat Jibril datang membawa wahyu atas perintah Allah SWT Wahyu yang pertama kali turun yaitu surat Al-‘Alaq ayat 1-5. Kala bertemu dengan Malaikat Jibril, Nabi Muhammad SAW seperti dihadapkan dengan sakaratul maut. Malaikat Jibril mendekap erat Rasulullah SAW seraya berkata, “Iqra’, Ya Muhammad!” Jibril memerintahkan Baginda Nabi untuk membaca. Kemudian nabi menjawab,“Aku tidak bisa membaca”. Hal itu dilakukan berturut-turut sampai tiga kali. Pada kesempatan ketiga, ketika Malaikat Jibril melepas dekapannya Ia berkata “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah”.
Berdasarkan peristiwa tersebut, dikisahkan bahwa Malaikat Jibril mengajarkan Al-Qur’an kepada Nabi dengan talaqqi. Jibril membacakan langsung, kemudian Rasulullah mendengarkannya.
Jemaah sholat Jumat yang dirahmati Allah.
Kesimpulan dari cerita di atas, bahwa peletak dasar mengaji dengan guru adalah Baginda Nabi kepada Malaikat Jibril. Praktek bacaan diulang berkali-kali bertujuan supaya Nabi dapat melafalkannya dengan fasih. Baginda Nabilah yang pertama kali membaca sesuai tajwid. Hal ini menjadi landasan bahwa mempelajari Al-Qur’an harus dengan guru. Berguru harus melalui standar legalitas keilmuan yang bersanad sampai kepada Rasulullah SAW Tidak diperkenankan membaca Al-Qur’an secara otodidak. Walaupun melalui panduan youtube belum bisa dikatakan optimal, sebab dengan cara tatap muka saja ada kemungkinan masih belum sesuai dengan bacaan. Hal inilah yang mendasari, bahwa mempelajari Al-Qur’an dengan guru sangat penting untuk memperbaiki kualitas bacaan. Sebab membaca Al-Qur’an berdasarkan ketentuan tajwid dihukumi wajib ‘ain.
Al-Imam Muhammad bin al-Jazariy r.a dalam pengantar kitabnya Nadhom al-Jazariyah mengatakan:
ﻭَﺍﻷَﺧْﺬُ ﺑِﺎﻟﺘَّﺠْﻮِﻳﺪِ ﺣَﺘْـﻢٌ ﻻَﺯِﻡُ • من لم يُجَوِّدِﺍﻟْﻘُـﺮَﺁﻥَ ﺁﺛِــﻢُ
Mempraktikkan tajwid hukumnya wajib mutlak, siapa saja orang yang sengaja tidak mengamalkan tajwid saat membaca Al-Qur’an, maka ia berdosa.
لأنّه به الإله أنزلا.وهكذا منه إلينا وصلا
Karena dengan tajwid Allah menurunkan Al-Qur`an, serta dengan tajwid pula Al-Qur`an sampai kepada kita.
Jemaah sholat Jumat yang dirahmati Allah.
Mengaji Al-Qur’an tidaklah mudah, maka penting untuk memilih guru yang bersanad. Guru yang memiliki sanad dapat membenarkan setiap bunyi huruf dan sifatnya. Keberadaan guru yang terpercaya adalah hal utama untuk menghindari kesalahan dan cacat baca.
Imam Al-Ghazali menegaskan dalam kitabnya, Ihya ‘Ulumuddin mengatakan,
فكذلك المريد يحتاج إلى شيخ وأستاذ يقتدى به لا محالة ليهديه إلى سواء السبيل فإن سبيل الدين غامض وسبل الشيطان كثيرة ظاهرة فمن لم يكن له شيخ يهديه قاده الشيطان إلى طرقه لا محالة
Demikian juga murid membutuhkan guru dan ustadz yang diikuti secara pasti, agar mereka menunjukkannya ke jalan yang lurus, karena jalan agama itu tersembunyi, sedangkan jalan-jalan setan banyak dan nampak. Barangsiapa yang tidak mempunyai guru yang memberi petunjuk, maka setanlah yang akan menuntunnya ke jalannya. Bertanya kepada ulama atau orang yang lebih paham tentang sesuatu yang tidak dipahami merupakan perintah Allah SWT Hal ini termaktub dalam firman-Nya:
فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Artinya, “Bertanyalah kepada orang yang memiliki pengetahuan bila kalian tidak mengetahui.” (Surat An-Nahl ayat 34)
Apabila seseorang mempelajari dasar-dasar ilmu yang berkaitan dengan syariat, seperti Al-Qur’an, maka sebaiknya melalui perantara guru secara tatap muka (verbal). Hal ini dimaksudkan supaya pengetahuan yang didapatkan menjadi berkah. Belajar secara tatap muka akan terjalin hubungan batin antara murid dan guru, sehingga dapat membentuk karakter kepribadian yang utuh. Sebab ilmu adalah agama, jadi harus selektif dalam mencari guru. Ibnu Sirin dan Imam Malik bin Anas berkata:
الْعِلْمُ دِينٌ فَانْظُرُوا عَمَّنْ تَأْخُذُونَ دِينَكُمْ
Artinya, “Ilmu ini adalah agama, maka lihatlah dari siapa kalian mengambil agama kalian.”
Maka dalam kesempatan ini, Khatib bermaksud mengajak kita semua untuk mentadabburi bersama. Ingatlah bahwa setiap huruf bacaan Al-Qur’an bernilai sepuluh.
Rasulullah SAW bersabda: “Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an) maka dia akan mendapat satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan kepada sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lâm mîm satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lâm satu huruf, dan mîm satu huruf.” (HR At-Tirmidzi).
Jangan sia-siakan kesempatan yang baik untuk bekal di akhirat kelak. Seandainya suatu saat terjadi musibah, gunung meletus di bagian utara, kemudian tsunami di bagian selatan, dan di daratan terjadi gempa. Bagaimana nasib kita? Pasti masing-masing dari kita mencari jalan keselamatan. Pada kondisi tersebut, kita akan merasa bingung, terpontang panting, dan berserah adalah hal utama. Semoga kita semua dalam lindungan Allah SWT serta mendapat syafaat daripada Al-Qur’an yang kita baca.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم.
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Penyunting: Mauliya Redyan Nurjannah
Penyelaras Aksara: Rahmanda Mutia Primardani
Leave Your Comments
Copyright 2024, All Rights Reserved
5 Thoughts to 'Belajar Al-Qur’an, Cari Guru yang Tepat'
Muhammad Hifzul
12 Juli 2023 at 1:57 pmSangat Bermanfaat
Hilman Jayadi
12 Juli 2023 at 1:59 pmMasyaAllah…
Tetap semangat, jangan pernah bosan untuk melakukan hal yang baik. Terus kembangkan kebiasaan menulis ini, karena akan sangat membantu buat orang lain.
Muhammad Hn
12 Juli 2023 at 2:09 pmMenarik dan bermanfaat
Muhammad Hn
12 Juli 2023 at 2:12 pmMenarik dan sangat membantu
Lalu Abdul Azis Mursy
12 Juli 2023 at 3:09 pmBarang baru aja asa buku petunjuk pedoman pemakaian. Nah manusia juga sama, diberi petunjuk Alqur’an sebagai pedoman hidup agar selamat. semoga kita senantisa menjadi orang yang mau belajar Alqur’an dan mengamalkannya. Aamiin…